portalindonesia6 - Tag
#Ekonomi
,
#Jakarta
,
#Kabinet
,
#Olahraga
,
#Sosial
Banyak menteri di kabinet kerja Presiden Jokowi yang mendapat kritik
karena kinerjanya yang tidak sesuai dengan harapan publik dan nawacita.
Bukan cuma menteri-menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) saja, kini kritik pun mengarah kepada kader Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB).
Dilansir Rmol (27/6), sejak awal kualitas menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kabinet kerja diragukan kemampuan dan kapabilitasnya.
Bahkan Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti melihat dua menteri PKB, yakni Imam Nahrowi (Menpora) dan Hanif Dhakiri (Menaker), tidak mampu membuat gebrakan yang berarti.
“Menpora misalnya belakangan memang mampu menyedot perhatian publik terkait pembekuan PSSI,” kata Ray Rangkuti, Sabtu (27/6).
Dia menegaskan pembekuan PSSI harus didukung demi perubahan mendasar. Namun belakangan ceritanya menjadi lain.
“Kita dukung pembekuan PSSI untuk perubahan mendasar, tetapi sampai kapan? Sekarang tidak jelas sampai kapan pembekuan itu. Berilah batas waktu yang jelas, jangan menggantungkan nasib orang. Apalagi akibat kebijakan Menpora ribuan orang menganggur,” katanya.
Demikian juga dengan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri, nyaris tidak ada perubahan signifikan yang terjadi, kecuali aksi fenomenal lompat pagar saat blusukan ke tempat penampungan TKI.
“Setelah itu apa kebijakan Menaker yang fenomenal? Tidak ada,” tegas Ray.
Dia pun mengimbau agar politisi PKB Daniel Johan tidak saja menyoroti kinerja menteri non partai, tapi juga kinerja menteri lainnya terutama dari PKB.
“Jangan kinerja menteri dari kader PKB justru dikesampingkan. Tidak fair dong,” demikian Ray Rangkuti.
Dilansir Rmol (27/6), sejak awal kualitas menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kabinet kerja diragukan kemampuan dan kapabilitasnya.
Bahkan Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti melihat dua menteri PKB, yakni Imam Nahrowi (Menpora) dan Hanif Dhakiri (Menaker), tidak mampu membuat gebrakan yang berarti.
“Menpora misalnya belakangan memang mampu menyedot perhatian publik terkait pembekuan PSSI,” kata Ray Rangkuti, Sabtu (27/6).
Dia menegaskan pembekuan PSSI harus didukung demi perubahan mendasar. Namun belakangan ceritanya menjadi lain.
“Kita dukung pembekuan PSSI untuk perubahan mendasar, tetapi sampai kapan? Sekarang tidak jelas sampai kapan pembekuan itu. Berilah batas waktu yang jelas, jangan menggantungkan nasib orang. Apalagi akibat kebijakan Menpora ribuan orang menganggur,” katanya.
Demikian juga dengan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri, nyaris tidak ada perubahan signifikan yang terjadi, kecuali aksi fenomenal lompat pagar saat blusukan ke tempat penampungan TKI.
“Setelah itu apa kebijakan Menaker yang fenomenal? Tidak ada,” tegas Ray.
Dia pun mengimbau agar politisi PKB Daniel Johan tidak saja menyoroti kinerja menteri non partai, tapi juga kinerja menteri lainnya terutama dari PKB.
“Jangan kinerja menteri dari kader PKB justru dikesampingkan. Tidak fair dong,” demikian Ray Rangkuti.
0 komentar:
Posting Komentar