portalindonesia6 - Tag
#Nasional
,
#Politik
,
#TNI
Sangat tidak etis, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI)
Miranda Swaray Goeltom berkunjung ke Istana Kepresidenan menemui Kepala
Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan. Pasalnya, Miranda pernah masuk
penjara dalam kasus penyuapan.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Sahirul Alem kepada intelijen (25/06). “Ini masalah etika, tidak layak mantan koruptor bisa masuk ke Istana,” kata Sahirul Alem.
Menurut Alem, jika benar Miranda Goeltom dipercaya sebagai konsultan dalam bidang ekonomi di Staf Kepresiden, hal itu bisa merusak reputasi Istana. “Walaupun Miranda Goeltom dianggap tahu tentang ekonomi, tetapi kalau masih memaksakan jadi konsultan, Istana bisa dipersepsikan buruk,” jelas Alem.
Kata Alem, pertemuan di Istana itu sebagai simbol bahwa Miranda Goeltom masih memiliki kekuatan walaupun baru keluar dari penjara. “Padahal pertemuan itu kan bisa di rumah Luhut dan tidak terlihat wartawan. Nampaknya ada kesengajaan yang dilakukan Miranda Goeltom,” jelas Alem.
Selain itu, Alem mengatakan, selama ini Miranda Goeltom sangat dekat dengan PDIP. “Miranda itu dekat dengan PDIP. Bisa jadi ia akan dipakai lagi di pemerintahan,” papar Alem.
Diberitakan sebelumnya, Miranda Goeltom terlihat berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (23/06). Mantan terpidana kasus suap cek pelawat untuk anggota DPR dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 itu, menemui Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan.
“Ya itu kan teman lama saya, masak enggak boleh. Sebagai teman sudah lama enggak ketemu kita ngomong-ngomong,” kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/06)
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Sahirul Alem kepada intelijen (25/06). “Ini masalah etika, tidak layak mantan koruptor bisa masuk ke Istana,” kata Sahirul Alem.
Menurut Alem, jika benar Miranda Goeltom dipercaya sebagai konsultan dalam bidang ekonomi di Staf Kepresiden, hal itu bisa merusak reputasi Istana. “Walaupun Miranda Goeltom dianggap tahu tentang ekonomi, tetapi kalau masih memaksakan jadi konsultan, Istana bisa dipersepsikan buruk,” jelas Alem.
Kata Alem, pertemuan di Istana itu sebagai simbol bahwa Miranda Goeltom masih memiliki kekuatan walaupun baru keluar dari penjara. “Padahal pertemuan itu kan bisa di rumah Luhut dan tidak terlihat wartawan. Nampaknya ada kesengajaan yang dilakukan Miranda Goeltom,” jelas Alem.
Selain itu, Alem mengatakan, selama ini Miranda Goeltom sangat dekat dengan PDIP. “Miranda itu dekat dengan PDIP. Bisa jadi ia akan dipakai lagi di pemerintahan,” papar Alem.
Diberitakan sebelumnya, Miranda Goeltom terlihat berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (23/06). Mantan terpidana kasus suap cek pelawat untuk anggota DPR dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 itu, menemui Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan.
“Ya itu kan teman lama saya, masak enggak boleh. Sebagai teman sudah lama enggak ketemu kita ngomong-ngomong,” kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/06)