portalindonesia6 - Tag
#Jokowi
,
#Neokolonial
,
#Sosial
Sejarah kemudian mencatat jika Jokowi-JK terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Dan
ternyata, janji 10 juta lapangan kerja itu pun sepertinya akan dipenuhi. Namun anehnya, 10 juta
lapangan kerja yang dimaksud ternyata diperuntukkan bagi warga China (RRC) yang akan
berkerja di Indonesia dalam banyak proyek besar infrastruktur yang diteken oleh Jokowi dengan
Pemerintah Komunis China (PKC).
Ketika ditanya apakah para pekerja kasar itu akan dikembalikan ke China setelah proyek ini berakhir,
seorang narasumber Eramuslim yang dekat dengan petinggi proyek itu menggelengkan kepala. “Belum tahu, tapi sepertinya tidak. RRC itu surplus penduduk, dan sepertinya mereka sengaja mengekspor orang-orangnya yang tidak berpendidikan ke Indonesia untuk nanti bisa tinggal di sini. Saya sedih melihat kelakuan pejabat-pejabat kita yang sama sekali tidak punya rasa nasionalismenya sekarang ini,” ucapnya.
Tak Hanya Banten, Papua Juga Diserbu Tenaga Kerja China Ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China juga didatangkan untuk bekerja di Pabrik Semen Maruni, Distrik Manokwari Selatan. Jumlahnya sudah ratusan, tidak pakai visa tenaga kerja asing, semua visa wisata. Sementara yang dipulangkan karena
paspornya bermasalah. Hal ini menjadi pemicu konflik di masyarakat lokal Papua, sebab sampai pekerjaan kasar seperti buruh bangunan juga asli dari China.
Itu baru di Banten dan Papua. Belum lagi di banyak daerah. Sebab itu jangan heran jika sekarang ini di mana-mana banyak berkeliaran orang-orang China. Rekayasa demografi sepertinya tengah terjadi di
Indonesia yang akan menyingkirkan kaum pribuminya.
Hal ini tentu menyakiti rakyat Indonesia. Sayangnya, hal ini malah berjalan di bawah restu
rezim Jokowi-JK sekarang ini. Akankah anak bangsa akan terus asyik menggosok batu akik saja tanpa
memikirkan anak cucu kita kelak? [GA]
SHARE THIS POST
Saat kampanye Pemilu
Presiden (Pilpres) 2014 yang lalu, pasangan
Capres-Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-
JK) berjanji bakal menciptakan 10 juta lapangan
baru jika terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia pada Pilpres tanggal 9 Juli 2014 lalu.
Menurut Jokowi, langkah itu diambil guna menekan
angka pengangguran di Tanah Air. “Menurunkan
tingkat pengangguran 10 juta lapangan kerja baru selama lima tahun,” kata Jokowi di Bandung, Jawa
Barat (Jabar) pada Kamis (3/7/14).
tingkat pengangguran 10 juta lapangan kerja baru selama lima tahun,” kata Jokowi di Bandung, Jawa
Barat (Jabar) pada Kamis (3/7/14).
Sejarah kemudian mencatat jika Jokowi-JK terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Dan
ternyata, janji 10 juta lapangan kerja itu pun sepertinya akan dipenuhi. Namun anehnya, 10 juta
lapangan kerja yang dimaksud ternyata diperuntukkan bagi warga China (RRC) yang akan
berkerja di Indonesia dalam banyak proyek besar infrastruktur yang diteken oleh Jokowi dengan
Pemerintah Komunis China (PKC).
Menurut kesaksian seorang karyawan yang masih bekerja di Bayah, Provinsi Banten, sudah beberapa
bulan ini tengah dikerjakan suatu proyek infrastruktur besar dimana para pekerjanya
didatangkan langsung dari China. “Para pekerjanya orang-orang China. Tapi heran
saya, orang-orang itu sepertinya tidak berpendidikan, jorok-jorok. Maaf, buang air besar saja sembarangan. Tidak bisa berbahasa Indonesia, tidak bisa baca tulis. Sepertinya, mereka ini dari
golongan masyarakat paling bawah di RRC sana dan dikirim ke sini,” ujarnya sepeti dilansir Eramuslim .
bulan ini tengah dikerjakan suatu proyek infrastruktur besar dimana para pekerjanya
didatangkan langsung dari China. “Para pekerjanya orang-orang China. Tapi heran
saya, orang-orang itu sepertinya tidak berpendidikan, jorok-jorok. Maaf, buang air besar saja sembarangan. Tidak bisa berbahasa Indonesia, tidak bisa baca tulis. Sepertinya, mereka ini dari
golongan masyarakat paling bawah di RRC sana dan dikirim ke sini,” ujarnya sepeti dilansir Eramuslim .
Ketika ditanya apakah para pekerja kasar itu akan dikembalikan ke China setelah proyek ini berakhir,
seorang narasumber Eramuslim yang dekat dengan petinggi proyek itu menggelengkan kepala. “Belum tahu, tapi sepertinya tidak. RRC itu surplus penduduk, dan sepertinya mereka sengaja mengekspor orang-orangnya yang tidak berpendidikan ke Indonesia untuk nanti bisa tinggal di sini. Saya sedih melihat kelakuan pejabat-pejabat kita yang sama sekali tidak punya rasa nasionalismenya sekarang ini,” ucapnya.
Tak Hanya Banten, Papua Juga Diserbu Tenaga Kerja China Ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China juga didatangkan untuk bekerja di Pabrik Semen Maruni, Distrik Manokwari Selatan. Jumlahnya sudah ratusan, tidak pakai visa tenaga kerja asing, semua visa wisata. Sementara yang dipulangkan karena
paspornya bermasalah. Hal ini menjadi pemicu konflik di masyarakat lokal Papua, sebab sampai pekerjaan kasar seperti buruh bangunan juga asli dari China.
Itu baru di Banten dan Papua. Belum lagi di banyak daerah. Sebab itu jangan heran jika sekarang ini di mana-mana banyak berkeliaran orang-orang China. Rekayasa demografi sepertinya tengah terjadi di
Indonesia yang akan menyingkirkan kaum pribuminya.
Hal ini tentu menyakiti rakyat Indonesia. Sayangnya, hal ini malah berjalan di bawah restu
rezim Jokowi-JK sekarang ini. Akankah anak bangsa akan terus asyik menggosok batu akik saja tanpa
memikirkan anak cucu kita kelak? [GA]
SHARE THIS POST